Sumber Gambar: pixabay.com |
Hadir bergilir seakan telah rindu
Pergi tak tepat pada qolbu dekat melekat pada tubuh
Menjadi pedih akan luka tak berdarah
Beribu kata tanpa makna bersuara indah
Menjadi cinta yang membawa pada luka
Hanya sekedar nyawa tanpa hadirnya cinta
Merintih sedih laksana tertancap duri
Kini kesadaran hayut ke dalam ruang ilusi
terbawa angin derita mendobrak jiwa
Hati yang sepi menahan pedih akan cinta
Menjadi sunyi tanpa alunan melodi yang ber irama
Terbakar sudah janji yang berakhir dusta
Membentuk suatu luka tanpa adanya darah
Tangisan hati meraba hingga basah akan air mata
Akhirnya mengukir derita menjadi Mahakarya
Lamongan, 10 November 2021
Tentang Penulis
Penulis bernama M.Agus Qosim Suryo Alam Rohmatullah. Ia merupakan santri dari salah satu pondok pesantren di Jawa Tengah. Ia gemar dalam menulis dan berkarya. Penulis kini tinggal di kota Lamongan yang berada di jawa timur. Ia dapat dihubungi melalui instagramnya @asurya_alam_roh.